Selasa, 10 Mei 2011

Mencari Data Utang Indonesia ( tugas minggu ke 13)

Pemerintah mengungkapkan fakta bahwa hutang Indonesia dalam RAPBN 2011 mencapai Rp 164,4 trilliun. Pembayaran hutang ini menyita 13,68 persen dari belanja negara di tahun 2011.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan, Agus Martowardojo dalam rapat Perubahan Asumsi Makro 2011. Rapat ini juga dihadiri oleh Komisi XI DPR-RI bersama Menteri Keuangan, Bapenas, Bank Indonesia, dan Badan Pusat Statistik dan berlangsung di Gedung Nusantara I DPR-RI Senayan, Jakarta.
Banyaknya angka tersebut disebabkan adanya peningkatan utang jatuh tempo. Hal ini sebagai akibat dari semakin sedikitnya sumber pelunasan hutang sehingga jumlah utang Indonesia meningkat, namun rasio hutang terhadap PDB justru menurun.
Rescheduling dan moratorium tidak bisa dilakukan karena hal ini akan menurunkan peringkat utang Indonesia.
Ditambahkannya, penurunan peringkat utang akan menurunkan yield obligasi sehingga ketertarikan investor akan yield obligasi perusahaan di Indonesia akan berkurang.

Kebijakan Perdagangan Luar Negeri ( tugas minggu ke 12)

nama: lestari dwi jayanti
kelas: 1eb18
npm:24210004

kebijakan Ekspor Pemerintah
Penganekaragaman Produk Ekspor
Penganekaragaman (diversifikasi) produk ekspor, yaitu suatu kegiatan menambah berbagai macam atau jenis barang yang diekspor. Penganekaragaman ini dapat secara vertikal maupun horizontal.
Pemberian Dukungan Kepada Produsen Barang Ekspor
Pemberian dukungan yang dapat dilakukan pemerintah kepada produsen barang ekspor, contohnya memperbanyak bahan produksi dengan harga murah. Adapun dukungan yang dapt dilakukan oleh pemerintah bagi importir, yaitu menciptakan kemudahan bagi importir yang mengimpor bahan yang diperlukan dalam produksi barang ekspor tersebut.
Pengendalian Harga Produk Ekspor Didalam Negeri
Untuk mendorong kegiatan ekpor, harga didalam negeri harus lebih murah. Oleh karena itu, pemerintah harus mengendalikan harga didalam negeri agar tidak lebih mahal dipasaran internasional.

Penciptaan Iklim Usaha Yang Kondusif
Untuk mendorong kegiatan ekspor, pemerintah memberikan kemudahan-kemudahan, seperti penyederhanaan tata cara atau prosedur ekspor dan penurunan bea ekspor.
Menjaga Agar Kurs Valuta Asing Tetap Stabil
Kurs valuta asing yang mepermudah pedagang internasional dalam memperhitungkan atau meramalkan nilai rupiah dari hasil ekspornya. Dengan kepastian nilai rupiah, para eksportir menjadi lebih mudah dalam menentukan tawar menawar dipasar internasional.
Pembuatan Perjanjian Dagang Internasional
Untuk meningkatkan dan memastikan pasar internasional, suatu negara sering melakukan perjanjian atau kerjasama. Contohnya, perjanjian kesediaan tiap-tiap negara untuk menjadi pembeli atau penjual suatu barang. Dengan perjanjian tersebut, tiap-tiap negara memperolah keberuntungan. Penjual dapat memiliki pasar yang pasti pembeli dapat memiliki penjualan yang pasti.
Penigkatan Promosi Dagang Diluar Negeri
Untuk mengenalkan produk dalam negeri diluar negeri, perlu diperlukan promosi dagang. Promosi dagang tersebut dapat dilakukan oleh individu, lembaga swasta, maupun pemerintah.
Pemeberian Informasi Dagang Pelaku Ekonomi
Unit usaha kecil dan menengah terkadang tidak mengikuti cara melakukan ekspor. Oleh karena itu, pemerintah melalui Dinas Perdagangan maupun perindustrian perlu memberikan dengan tata cara melakukan ekspor dan informasi dengan pasar internasional.

TUGAS KE 5 ( MINGGU KE 9 ) Data statistik PDB tahun mutahir berdasarkan dan bandingankan peran sektor industri dengan sektor lainnya

1. Konsep dan tujuan industialisasi
Konsep industrialisasi berawal dari revolusi industri pertama pada pertengahan abad ke-18 di Inggris, yang ditandai dengan penemuan metode baru untuk permintalan, dan penemuan kapas yanng mencipatakan spesialisasi dalam produksi, seta peningkatan produktivitas dari faktor produksi yang digunakan.
Tujuan pembangunan industri nasional baik jangka menengah maupun jangka panjang ditujukan untuk mengatasi permasalahan dan kelemahan baik di sektor industri maupun untuk mengatasi permasalahan secara nasional, yaitu :
1 Meningkatkan penyerapan tenaga kerja industri.
2 Meningkatkan ekspor Indonesia dan pember-dayaan pasar dalam negeri.
3 Memberikan sumbangan pertumbuhan yang berarti bagi perekonomian.
4 Mendukung perkembangan sektor infrastruktur.
5 Meningkatkan kemampuan teknologi.
6 Meningkatkan pendalaman struktur industri dan diversifikasi produk.
7 Meningkatkan penyebaran industri.


Faktor-faktor pendorong industrialisasi

a) Kemampuan teknologi dan inovasi
b) Laju pertumbuhan pendapatan nasional per kapita
c) Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri. Negara yang awalnya memiliki industri dasar/primer/hulu seperti baja, semen, kimia, dan industri tengah seperti mesin alat produksi akan mengalami proses industrialisasi lebih cepat
d) Besar pangsa pasar DN yang ditentukan oleh tingkat pendapatan dan jumlah penduduk. Indonesia dengan 200 juta orang menyebabkan pertumbuhan kegiatan ekonomi
e) Ciri industrialisasi yaitu cara pelaksanaan industrialisasi seperti tahap implementasi, jenis industri unggulan dan insentif yang diberikan.
f) Keberadaan SDA. Negara dengan SDA yang besar cenderung lebih lambat dalam industrialisasi
g) Kebijakan/strategi pemerintah seperti tax holiday dan bebas bea masuk bagi industri orientasi ekspor.

Perkembangan sektor industri manufaktur nasional

Sesuai sifat lamiah dari prosesnya, industri dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu industri primer atau hulu yang mengolah output dari sektor pertambangan manjadi bahan baku siap pakai untuk kebutuhan proses produksi pada tahap-tahap selanjutnya, dan industri sekkunder atau industri manufaktur yang terdiri dari industri tengah yang membuat barang-barang modal, barang-barang stengah jadi dan alat-alat produksi, serta industri hilir yang membuat barang-barang jadi yanng kebanyakan adalah barang-barang konsumen rumah tangga.

Dampak serta peran industrialisasi

Dampak positif industrialisasi dalam konteks globalisasi saat ini telah diketahui yakni meningkatkan produktivitas melalui peningkatan efisiensi. Namun dampak negatifnya masih banyak diperdebatkan orang, terutama kaitannya dengan kerusakan lingkungan. Ketika sebuah bangsa menggantungkan hidupnya kepada pertanian, maka masalah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh masyarakat yang hidup dengan bertani belum begitu mengemuka dalam berbagai pembahasan. Lain masalahnya, ketika proses industrialisasi tengah berjalan, maka dampak positifnya rakyat banyak tak lagi terlalu menggantungkan hidupnya pada sumber alam yang langsung digali atau dimanfaatkan.
Peranan sektor industri dalam produksi nasional pada tahun 1990 cukup meningkat. Hal ini ditandai dengan sumbangannya sebesar 21% ke dalam produk domestik bruto (PDB), ini berarti telah melampaui sumbangan sektor pertanian sebesar 19%. (Hartanto, 1995). Selanjutnya berdasarkan data tahun 2000, besar komposisi perbandingan sumbangannya terhadap PDB adalah 30% industri dengan 10% pertanian (LPE-IBII, 2002).
Permasalahan industrialisasi :
a. Keterbatasan teknologi dan SDM
b. Masalah struktur organisasi
5. Strategi pembangunan sector industry:
Strategi subtitusi impor dan stategi promosi ekspor